MATIUS 20:20-28 (Renungan dan Khotbah)

MATIUS 20:20-28 (Renungan dan Khotbah)


Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,,, Tujuan utama setiap kelompok maupun persekutuan adalah terciptanya atau tercapainya tujuan dan kebutuhan bersama. Namun apa jadinya ketika dalam kelompok itu ada seseorang atau beberapa orang memiliki ambisi dan kepentingan pribadi bahkan menunjukan bahwa merekalah yang lebih utama dan lebih hebat diantara yang lain.? Tentulah ini akan terjadi gejolak dan masalah di tengah-tengah mereka.... Saudaraku sekalian,,, saat ini ada 3 bagian yang akan kita renungkan:

1.     Ayat 20-21. Dalam bagian ini mau menunjukan bagaimana Orang Egois selalu merasa wajib untuk di hargai tapi lupa menghargai sesama karena menganggap dirinya lebih dari yang lain. Mengapa demikian? Mari kita perhatikan dengan seksama: .. Yakobus dan Yohanes adalah 2 orang dari 12 murid Yesus yang juga adalah saudara sepupu Yesus. Ibu mereka bersaudara yaitu Maria dan Salome. Baik Yakobus maupun Yohanes telah mendengar dan mengetahui bahwa Yesus nantinya akan menjadi Raja yang masyur dan berkuasa. Oleh karena itu, mereka berdua berhasrat ingin menjadi orang penting dalam kerajaan Yesus. Namun, Yakobus dan Yohanes tidak memiliki keberanian untuk mengutarakan keinginan mereka secara langsung kepada Yesus, sehingga mereka berdua meminta bantuan ibu mereka untuk menghadap dan berbicara langsung kepada Yesus. ....“Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya”. Respon Yesus kepada mereka bertiga adalah, Yesus menerima mereka dengan lembut dan bertanya, “Apa yang kau kehendaki”. Maka jawab si ibu, “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu”.

Kita bisa melihat isi dari permintaan dari sang ibu ini, pada ayat yang ke-21, yang terbayang dari  seorang raja adalah mahkota. Mahkota menandakan posisi penting, terhormat, mulia dari seorang raja; menandakan juga raja memiliki kuasa atas bawahan-bawahannya. Dan ketika dikatakan duduk di sebelah kanan dan kiri seorang raja, tentulah itu menandakan tempat terhormat dan mulia. Mengapa permintaan ini yang diminta oleh mereka?

Karena astilah Yakobus dan Yohanes berfikir bahwa Yesus tidak akan menolak permintaan ibu mereka, karena pertimbangan kekeluargaan dan status mereka sabagai murid yang dipilih Allah. Dibalik permintaan kedua murid itu (yang disampaikan oleh ibunya) tersembunyi kesombongan, suatu kecongkakan mengutamakan kepentingan diri sendiri, sikap memandang rendah saudara mereka, dan keinginan kedudukan yang lebih tinggi diantara sesama murid.

2.     Ayat 22-23 Seseorang ingin “menjadi besar”  harus siap memikul salib dan melayani Tuhan. Saudara yang diberkati Tuhan,,,, disini Yesus tahu bahwa permintaan itu adalah permintaan Yakobus dan Yohanes, sehingga Dia berkata kepada keduanya, “Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta”....  Melalui perkataan ini, Yesus ingin mengajarkan; bahwa duduk di samping-Nya tidak ada hubungannya dengan kekerabatan atau hubungan darah/kekeluargaan. Melainkan sejauh mana mereka dapat menanggung beban sebagai pengikut Yesus. Mereka pikir bahwa Kerajaan itu suatu kerajaan duniawi yang bisa diperoleh dengan meminta kepada Yesus. Ketika Yesus bertanya “Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Jawab mereka, “Kami dapat”. Dan Yesus pun menegur mereka dan mengingatkan bahwa cawan yang dimaksudkan Yesus adalah tantangan yang harus dihadapi untuk menjadi pengikut Tuhan yang sejati. Sebab menjadi pengikut Tuhan bukan hanya  berbicara tentang apa yang akan kita dapat dari pelayanan, tapi menjadi pengikut Tuhan lebih berbicara tentang apa yang harus kita tanggung dalam pelayanan yang kita kerjakan. Karena Tuhan Yesus pasti akan memberi upah di surga ("Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." ayat 23)

 

3.       Ayat 24-28.  Menjadi besar ketika mau menanggalkan sikap egoisme dengan melayani sesama dan mengutamakan kepentingan bersama. Sudaraku sekalian,,, Dapat kita bayangkan bagaimana respon murid lain ketika mereka mendengar permintaan ibu Yakobus dan Yohanes ini. Mereka marah kepada kedua orang itu, karena kedua orang itu menunjukkan sikap egois mereka di hadapan murid-murid yang lain dengan mengutamakan diri mereka sendiri. Namun Yesus segera mengendalikan suasana dengan memanggil dan mengumpulkan mereka. Yesus memberikan gambaran orang besar di dunia dengan orang besar di sorga. Di dunia, orang besar adalah orang-orang yang berkuasa yang memerintah dengan tangan besi dan kecongkakan, serta menindas orang lemah. Namun Tuhan Yesus berkata bahwa barang siapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. Artinya bahwa para Murid serta pengikut Tuhan Yesus diingatkan bahwa  kita harus siap untuk menderita dan menanggung beban dalam mempertahankan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Dengan demikian untuk menjadi bagian dari Kerajaan Allah, setiap orang harus memiliki hati yang mau melayani, setia serta rela berkorban untuk siapa dia melayani yaitu melayani bukan karena kepentingan pribadinya atau bukan karena manusia-manisianya tetapi melayani kepada Tuhan untuk sesama manusia.

 

Sudara jemaat sekalian,,, pada akhirnya pesan Firman Tuhan yang kita renungkan saat ini untuk direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari adalah;

1.       Marilah kita sebagai pengikut Tuhan Yesus, baik itu pelayan khusus dan kita sebagai warga jemaat dan masyarakat, hendaknya menjauhkan hidup egoisme dan nepotisme karena dapat merusak, baik itu dalam keluarga, gereja, bermasyarakat maupun dalam pekerjaan sehari-hari. Hendaknya setiap kita Mau untuk berkorban bagi orang lain untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi maupun kelompok.

2.       Melayani Tuhan bukanlah persoalan apa saja keuntungan yang akan kita peroleh, namun lebih kepada apa yang harus kita lakukan serta apa yang akan kita alami dan kita tanggung dalam melayani Tuhan.

3.       Tanpa kita mintapun, tempat bagi kita telah Tuhan sediakan. Dan tempat di dalam Kerajaan Allah telah disediakan bagi siapa yang Tuhan kehendaki, yaitu orang yang tidak tamak, tidak serakah dan mau berkorban demi sesamanya tanpa mencari keuntungan diri sendiri atupun kelompok.

 

Damai sejahtera dari Tuhan Yesus menjadi milik kita yang dengan tulus melayani Tuhan. Amin.

Komentar

Etika Bisnis DR. Phil Eka DarmaputerEtika Bisnis DR. Phil Eka Darmaputera

Markus 1: 14 – 20

Etika Bisnis DR. Phil Eka Darmaputera

RENUNGAN KRISTEN: BERSAMA MELAYANI TUHAN (KOLOSE4:2-6)