RENUNGAN KRISTEN: BERSAMA MELAYANI TUHAN (KOLOSE4:2-6)


Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus Kristus...
Saudara sekalian, renungan kita saat ini diberi tema “Bersama Untuk Melayani Tuhan”.
Saudaraku, Ada pepatah mengatakan: Berat sama di Pikul, Ringan sama di Jinjing. Pepatah ini memiliki arti bahwa segala sesuatu akan lebih mudah dikerjakan, apabila dilakukan bersama-sama. Dalam melayani Tuhan pun diperlukan kebersamaan.
Jika kita membaca pada ayat-ayat sebelum dan sesudahnya (lihat ay 7-18), ternyata Rasul Paulus tidak melayani Jemaat Kolose seorang diri saja. Namun Paulus melayani bersama Tikhikus, Onesimus, Aristarkhus, Markus, Yustus, Eprafas, Lukas, Demas dan Arkhipus. Yang menarik adalah tidak semua dari antara mereka adalah dari golongan bersunat (itu dijelaskan pada ayat selanjutnya ay 7-18). Jadi nyata sekali disini paulus melibatkan seluruh orang percaya yang dapat dipercayai untuk menjadi teman sepelayanannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa pelayanan yang dikerjakan di Kolose sangatlah berat, sehingga Paulus dari dalam penjara menasehati supaya semua teman-temannya terlibat dalam pelayanan bersama.
Saudara sekalian, Dalam dalam hal pelayanan bersama atau bersama melayani Tuhan sesuai tema perenungan kita saat ini, Rasul Paulus melalui bacaan kita saat ini di Kitab kolose 4:2-6 setidaknya ada 3 hal yang Paulus ingatkan kepada umat Tuhan;
1.     Berjaga-jagalah sambil Bertekun Dalam Doa (Ayat 2)
Kata berjaga-jaga memiliki arti siap sedia untuk bertindak. Setiap orang Kristen harus siap-sedia dalam hidupnya untuk menghadapi situasi dan kondisi yang paling buruk sekalipun. Sambil Bertekun dalam doa, karena dengan berdoa kita dapat bersyukur, berkeluh kesah dan memasrahkan kehidupan pribadi, keluarga, jemaat dan masyarakat dalam kehendak Tuhan Allah. Begitupun dalam kehidupan pelayanan, kita harus berjaga-jaga dan berdoa, supaya kuasa gelap yang berusaha menghancurkan persatuan dapat di tangkal dengan kekuatan Tuhan. (band. Lukas 21:36)
2.     Mengucap syukur ( Ayat 2)
Saudara sekalian, terkadang umat Tuhan jika menghadapi keadaan yang serba sulit, umat cenderung untuk mengeluh dengan menggerutu, tidak puas, jengkel, meyalahkan situasi dan lain-lain sebagainya. Padahal sikap seperti ini sangat rawan dan banyak menyebabkan perpecahan. Mengucap syukur kepada Tuhan merupakan bagian dari membangun sikap Postif. Dengan kata lain, ketika kita bersyukur dalam keadaan apapun, kita tetap menghadapinya dengan tenang dan dapat mengatasi persoalan yang ada berkat tuntunan Tuhan. (band. Tesalonika 5:18)
3.     Berkata-kata dengan Kasih dan Tidak Hambar  (ayat 6)
Berkata-kata dengan penuh kasih dan tidak hambar; Artinya jangan sampai ucapan umat Tuhan menjadi sesuatu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya karena didalamnya terkandung tipu muslihat, memutarbalikan fakta untuk kepentingan pribadi, yang pada ujung-ujungnya akan memecah belah kehidupan persekutuan.
Pada akhirnya, marilah kita sebagai umat Tuhan bersama-sama kita melayani Tuhan dengan tetap Berjaga-jaga sambil bertekun dalam doa, selalu mengucap syukur dalam segala hal, dan berkata-kata dengan kasih dan tidak hambar. Terpujilah Tuhan Yesus. Amin.

Komentar

Etika Bisnis DR. Phil Eka DarmaputerEtika Bisnis DR. Phil Eka Darmaputera

Markus 1: 14 – 20

Etika Bisnis DR. Phil Eka Darmaputera